Saat libur awalnya senang,saat belum ada himbauan.tapi setelah itu paradoks ,semuanya menyesuaikan.ditambah tugas yang terus menerus berdatangan,tugas diluar pemahaman dan kesiapan dan tugas yang menyulitkan. Ceritaku saat libur,hanya dirumah menghabiskan sebagian besar waktuku di depan televisi.sehingga,aku berfikir aku mempunyai hubungan yang mendalam dengan jadwal televisi.namun,sesekali kumpul bareng teman yang dekat dan bisa di jangkau serta masih steril dari penyebaran virus.banyak rencana yang sudah dipersiapkan untuk libur sekolah namun hampir semuanya mutlak di batalkan karena untuk membantu pemerintah dalam menangani penyebaran Corona virus disiase. Selama liburan dirumah,aku juga membantu pekerjaan rumah ibuku,mulai dari mencuci pakaian,menyapu/mengepel lantai,atau mencuci peralatan makan,dan mengantar ibu ke pasar. Dari libur ini banyak perubahan,dari jam tidur yang tidak teratur,mandi semaunya,perut sering merasakan lapar,mata berlama-lama melihat layar handphone atau sinar biru,perjalanan yang dibatasi,bersosial yang dibatasi dan lain sebagainya. Intinya,ceritaku tak jauh beda dengan yang lain.mungkin yang membedakan,aku tak keseringan diam dirumah dan tak jarang main keluar rumah.mulai dari kepentingan rumah,pribadi bahkan tugas. ...
การแปล กรุณารอสักครู่..